Jumat, 15 Mei 2009

Mau Happy?

Menurut Gerontology - ilmu yang mempelajari usia manusia - orang-orang yang selalu merasa bahagia, masa hidupnya bisa lebih panjang 3 hingga 5 tahun dibanding orang yang selalu tidak merasa bahagia. Hal ini dikarenakan rasa bahagia bisa meningkatkan sistem imunitas tubuh manusia. Lalu, sulitkah menjadi orang yang bahagia dan bisa menikmati hidup? Tentu saja tidak, asalkan Anda bisa menyiasati beberapa hambatan emosional yang kerap menghambat datangnya kebahagiaan.
Kenali hambatan-hambatan itu, dan segera siasati.

1. Jangan simpan rasa bersalah.
Rasa bersalah adalah kontrol sosial yang baik bagi kita. Bisa menghindarkan kita dari tindakan yang merugikan orang lain. Namun, jika kita merasa bersalah secara berlebihan, hasilnya akan merugikan diri sendiri. Bisa melumpuhkan psikis dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, kita jadi rentan terhadap penyakit.

2. Hindari rasa dengki
Dengki atau iri hati bersifat destruktif. Bisa memicu kemarahan kita pada diri sendiri. Kita akan terobsesi pada hal-hal yang tidak kita miliki. Cobalah untuk mengubah pola pandang, agar rasa dengki ini menjadi energi positif untuk bersaing secara sehat dengan orang lain.

3. Tidak egois/ mementingkan diri sendiri
Egoisme bisa membuat kita sulit berkompromi dengan orang lain. Coba hilangkan sifat ini, dan jujurlah pada diri sendiri untuk memberi atau menerima bantuan orang lain. Terutama bantuan saran atau kritik.

4. Be optimistic
Nasehat lama mengatakan, bahwa orang yang selalu merasa pesimis seringkali merasa kecewa. Mangapa? Karena mereka selalu merasa tidak berharga, selalu gagal, dan selalu kalah sebelum berperang. Rasa pesimis bisa membuat kita merasa tidak dihargai, akhirnya mengantarkan kita menjadi orang yang gagal.

5. Anger management
Mungkin saja, kita tidak bisa mengendalikan kemarahan. Atau malah sebaliknya, kita sulit melampiaskan kemarahan. Sebenarnya, kemarahan adalah salah satu motivator terbaik dalam hidup. Jadi, menyatakan kemarahan bukanlah hal buruk, tapi menjadi pemarah bukan pula ide yang baik. Bersikaplah realistis, cobalah mengungkapkan kemarahan secara terstruktur; nyatakan alasan dan sampaikan apa sesungguhnya yang kita harapkan. Langkah ini membuat kita bertindak fair, baik bagi diri kita sendiri, juga pada orang yang menjadi sasaran kemarahan kita, karena ia menjadi tahu alasan dan hal yang kita harapkan dari mereka.

6. Buang kecemburuan yang berlebih
Percayalah, hidup dalam kecemburuan sangat melelahkan karena membuat kita sulit bersikap relaks. Cemburu adalah emosi yang bersifat korosif yang berakar dari rasa kurang percaya diri. Cobalah untuk mempercayai pasangan atau orang yang kita sayangi, cari akar masalah yang menyebabkan kita merasa cemburu, dan segera selesaikan. Bicarakan pandangan/perasaan kita para orang tersebut, dan ajak dia mencari jalan keluar bersama menyikapinya.

7. Rendah diri
Banyak yang bilang kalau kurangnya rasa percaya diri adalah hambatan emosi yang paling sulit diatasi. Hal ini cenderung bersumber pada cara pandang seseorang yang tidak tepat, dan tidak terlalu menghargai diri sendiri. Percayalah, jika ada kemauan untuk berubah, maka tidak ada yang sulit. Kenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Poles kelebihan yang kita miliki hingga menjadi kemampuan yang bisa diandalkan. Dan jika mungkin, perbaiki kekurangan yang ada.

1 komentar:

Stephen mengatakan...

I have to live happily now. :D