Senin, 16 Februari 2009

Om Google Datang Lagi


Memang benar2 krisis ya, sampai2 Om Google datang habisin blog kita lagi, sebenarnya saya juga belum sadar, begitu online dan buka blogcatalog, baca di shoutbox, ada teman yang tinggalin pesan disana, begini : saya liat blogmu kok PR nya turun juga yah? Langsung saja kaget dan buru2 check di http://checkpagerank.net/, ternyata benar, blog saya yang http://www.chinatravelstep.com/ turun jadi nol :((

Sedih sih tapi apa boleh buat, bisa buat apa? Ini sudah yang ke 2 kali nya, jadi sudah pengalaman, ya terima saja. Cuma ada sedikit senang juga ketika saya check blog ini ternyata naik jadi 1, ya lumayanlah, cuma he..he... ada cumanya lagi nich, biasanya yang menghasilkan blog dari sana, yang bahasa inggris, sekarang ga tau apa masih bisa menghasilkan? Tapi ada teman yang memberi semangat, yang dulu punya PR 3 jadi 0, tetap saja bisa menghasilkan, katanya.

Semoga saja ya walau PR nol juga bisa menghasilkan, namanya rezeki ya? Siapa tau? he..he..., menghibur diri sendiri. Oya gimana dengan teman2 yang kebetulan baca blog saya? pernah perhatikan PR ga? maksud saya rank yang dikasih Om Google, naik apa turun?

Jumat, 13 Februari 2009

Valentine Day Haram ?

Bingung mau kemana untuk merayakan Valentine day malam minggu ini, jadi iseng2 search di google.co.id, ternyata yang muncul malah : Valentine Day Haram. Kaget karena baru kali ini saya tau, akhirnya saya juga baca di surya online site dan coba kopi disini.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan kepada semua umat Muslim bahwa perayaan Valentine Day atau Hari Kasih Sayang, hukumnya haram. Menurut MUI, perayaan setiap 14 Februari itu banyak diisi hal-hal yang tidak bermanfaat."Dilihat dari perayaannya, karena banyak pesta, mabuk-mabukan, itu jelas haram. Jadi, tanpa mengeluarkan fatwa secara khusus, itu sudah jelas haram," kata KH Ma'ruf Amin, Ketua Komisi Fatwa MUI, kepada wartawan, di Jakarta.

Menyinggung tentang desakan dari kalangan DPR agar MUI mengeluarkan fatwa terkait perayaan Valentine Day, KH Ma'ruf Amin menjelaskan, soal pembuatan fatwa ini masih dibicarakan, apakah perlu dikeluarkan atau tidak.

"Tetapi, mudah saja bagi orang Muslim untuk mengetahuinya. Jika perayaan itu di luar aturan agama, pasti haram. Namun untuk membuat fatwa, kita perlu kajian terlebih dahulu," katanya.Sedangkan Ketua Harian MUI KH Amidhan mengatakan pihaknya sudah pernah membahas masalah ini. Intinya, MUI menganggap budaya hari kasih sayang ini mengarah pada pergaulan bebas antar-remaja, sehingga tentu menjadi hal yang dilarang bagi pemeluk Islam.

"Tidak semua persoalan harus dikeluarkan boleh tidaknya melalui fatwa. Ini berlaku juga juga untuk Valantine Day. Umat Islam juga sudah tahu, perayaan itu jika melanggar dari agama Islam, tentu saja dilarang," ujar KH Amidhan kepada Surya.

Apabila generasi muda muslim ingin ikut memberikan kasih sayang kepada sesama, menurutnya bisa diwujudkan dalam bentuk lain, dan tidak harus pada 14 Februari, seperti mengumpulkan dana untuk membantu korban banjir atau fakir miskin. “Setelah terkumpul, langsung diserahkan kepada yang terkena bencana atau fakir miskin. Itu lebih baik, juga sebagai bentuk memberikan kasih sayang," saran Amidhan.

Secara terpisah, Anwar Saleh, anggota Komisi VIII DPR (bidangi agama), mendesak MUI mengeluarkan imbauan kepada umat Islam dalam menyikapi Valentine Day. Paling tidak, muda-mudi Islam tidak sampai melakukan hal-hal yang justru melanggar kaidah agama.

"Jadi, sangat perlu MUI mengeluarkan imbauan. Biasanya, perayaan Valentine menjurus ke hal-hal negatif yang dilakukan muda-mudi. Ada yang pesta narkoba, ada yang mabuk-mabukan. Kalau sudah begini, kan malah melanggar norma namanya," ujar Anwar Saleh.

Desakan sama dikemukakan PP Muhammadiyah. "Memang sebaiknya MUI memberikan fatwa dengan mengadakan bimbingan terutama kepada muda-mudi Islam. Sebab, pengaruhnya pada generasi muda Islam sudah kebablasan. Jadi, fatwa itu diperlukan, bagaimana sebaiknya menghadapi peristiwa seperti Valentine Day itu," kata Rosyad Soleh, Sekretaris PP Muhammaidyah, di Jakarta.

Muhammadiyah, menurutnya, secara resmi belum memberi pernyataan terkait Valentine Day. Namun, itu tinggal menunggu waktu saja.

"Kalau sekarang dikatakan mendesak, ya saya pikir dalam waktu dekat kami akan membahas itu," ujar Rosyad.Menurut dia, banyak orang Islam yang tahu perayaan Valentine adalah budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya Islam. Namun, tak sedikit remaja muslim akhirnya ikut-ikutan tanpa memahami falsafah latar belakang perayaan itu.

Dan proses sosialiasi Valentine Day ke remaja Indonesia itu terbantu juga oleh peran media massa. "Juga peran besar dari para pelaku bisnis yang memang menuai keuntungan besar dari perayaan Valentine. Ada upaya para pengusaha yang bergerak di bidang pencetakan kartu ucapan, pengusaha hotel, pengusaha bunga, pengusaha penyelenggara acara, yang meraup keuntungan sangat besar dari even itu untuk membesar-besarkan perayaan Valentine ini," sambung Rosyad.

Sedangkan PBNU menilai bahwa ada tidaknya fatwa MUI terkait Valentine Day, tidak serta merta akan menyelesaikan pro kontra Valentine Day. "Karena perilaku orang bergantung pada seberapa jauh memahami tentang nilai yang dia yakini itu. Tidak bisa dengan hal yang formalistis. Nanti kan kalau fatwa itu boleh atau tidak boleh, tetap saja itu kembali ke perilaku masing-masing. Kalau orangnya nggak paham tetap saja dia akan melanggar," ujar Ahmad Bagja, Ketua PBNUM

enurut Ahmad, hal yang paling penting adalah organisasi Islam seperti NU, Muhammadiyah, dan para da'i lebih berusaha untuk meningkatkan pengajaran dan pengamalan agama.Kalau pemahaman ajaran Islam sudah dipahami dengan benar, dengan sendirinya perayaan Valentine Day tak akan menjadi agenda bagi muda-mudi Islam.

Sikap resmi terkait Valentine Day dikeluarkan oleh MUI Sumatera Utara (Sumut). Ketua MUI Sumut Prof Dr Abdullah Syah MA menegaskan haram hukumnya bagi umat Islam ikut merayakan Valentine Day. Penegasan itu disampaikan melalui larangan resmi, Rabu.Menurut Abdullah Syah, Valentine Day bukan cerminan budaya bangsa Indonesia, tetapi budaya asing. "Budaya kebarat-baratan, tidak perlu dicontoh umat Islam karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya," katanya.


Jadi tambah bingung ya? Jadi Valentine ga nich????

Sabtu, 07 Februari 2009

Cari Dollar di Krisis Global

Bingung juga ya hadapi kriisis global ini, sebagai bloger yang biasa ambil paid review, jadi kebanyakan nganggurnya, biasanya yang kasih job dari bule2 disana, nah kalau dia orang krisis berarti advertiser juga lagi sepi, bisa pengaruh jadi malas nih buat post nya.
Kata teman saya yang biasa ambil paid di payperpost atau P3, itu bahasa kerennya, dulu bayarannya paling dikit lima dollar, sekarang tau ga berapa turunnya? cuma nol koma lima? Bayangin, kalau hitung rupiah masih mending, nah kalau hitung dollar, bisa dapat apa itu? mungkin permen sebiji juga ga dapat, pantes saja di forum bloger bule2 pada komplen dan marah2, tapi percuma juga ya marah2 bisanya apa? Tetap saja bayarannya begitu ;(
Oya, kemaren saya baru daftar ke salah satu site yang bisa dapat dollar, itu juga dikenalin teman, tapi lumayan sih, namanya juga free, tidak perlu pakai modal ya daftar saja, eh.. ternyata semalam dapat kerjaan, lumayan........
Teman2 mau ikutan ga? daftar saja ke linkworth dan kalau boleh tolong diisi referalnya ya, hitung2 kita kerja sama, he..he.. , ntar dikolom referal isi account saya: 36783, nomor yang baguskan? ha..ha.., canda koq, tapi gampang diingat, tiga enam tujuh lapan tiga.
Sepertinya advertiser ini tidak minta syarat yang susah2, tidak seperti P3 atau Reviewme, harus punya gramer yang bagus, harus ini harus itu, terus kerjaan ga dapt lagi, stress deh...., jadi teman2 boleh coba yang tadi, mudah2an saja dapatin dollar disana, lumayan kan?